BUNGA PERTAMA

Fiksi Mini

(Ilustrasi: Tati Supardi)

Pulang menuntut ilmu, Kevin dan Sari berjalan kaki berdua. Melewati perumahan, tiba-tiba Sari berseru, “Ih itu burung cenderawasih kok bisa ada di Bandung ya.”

“Burung?” Kevin menatapnya, heran. “Itu kan bunga! Di rumahku juga ada. Makanya pake kacamatamu. Kamu cantik berkacamata, Say…”

“Kok kamu memanggilku Say? Emang namaku Sayi? Sari, tahu.”

“Tapi kan aku say…”

“Stop!” Sari mengangsurkan telapak tangan, menunduk dan menyibukkan diri mencari kacamatanya di tas. Ia mendekat ke pagar rumah itu. “Cantiknya…”

“Say suka?”

“Sekali lagi panggil Say, besok aku gak mau lagi pulang denganmu.” Sari berdebar lagi.

“Oke deh.”

Sampai di mulut gang menuju rumah Sari, cewek itu bilang, “Sana, kamu terus, aku belok.”

“Aku antar.”

“Nggak, nggak…” Jangan sampai mamaku tahu, pikir Sari.

Mereka pun berpisah.

Esoknya, Kevin membawakan setangkai bunga ‘cenderawasih’ di dalam plastik bekas belanja. Sari mengintip pemberiannya dan tersenyum senang. Baru kali ini ia mendapat bunga dari seorang lelaki.

“Makasih, ya. Tapi kau pergi sana, jangan dekat-dekat aku. Nanti kita diledek anak-anak SD itu.”

“Memangnya kita apa? Anak kuliahan?”

***
Sekarang, sambil merawat bunga Bird of Paradise di halaman rumahnya di Lembang, Sari tersenyum mengenang kisah cinta pertamanya itu. Mmmm…cinta sembunyi-sembunyi, karena ia masih bocah kecil kelas 5 dan Kevin kelas 6.

Dua puluh tahun telah berlalu, entah di mana Kevin kini.

June 27, 19


Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.